Petunjuk Percobaan Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit dengan Reaksi Transesterifikasi

Percobaan pembuatan biodiesel dari minyak kelapa sawit dengan reaksi transesterifikasi bersifat kualitatif. Percobaan ini mencatat 2 variabel kualitatif, yaitu variabel perubahan warna dan variabel pemisahan 2 lapisan fasa campuran.

Reaksi transesterifikasi pada pembuatan biodiesel diawali dengan pencampuran 20 mL metanol (CH3OH) dengan 4 gram kristal KOH dalam gelas kimia A. Sementara itu, 100 mL minyak kelapa sawit diaduk sambil dipanaskan hingga suhu 60 – 70 °C di gelas kimia B.
Setelah suhu minyak kelapa sawit mencapai 60 – 70 °C maka campuran metanol (CH3OH) dan KOH di gelas kimia A dituangkan secara perlahan ke minyak kelapa sawit di gelas kimia B.

Amati perubahan minyak kelapa sawit yang semula berwarna kuning keemasan menjadi warna jingga dan keruh. Diamkan beberapa saat maka akan terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas merupakan produk biodiesel yang belum dimurnikan, sedangkan lapisan bawah adalah sisa KOH dan gliserol. Percobaan kemudian diulangi untuk volume metanol (CH3OH) sebesar 30 mL dan 40 mL. Volume metanol memiliki nilai bawaan (default) sebesar 20 mL, 30 mL, dan 40 mL. Sedangkan volume minyak memiliki nilai bawaan (default) sebesar 100 mL, 150 mL, dan 200 mL. Volume metanol dan volume minyak ini dapat diganti oleh pengguna saat memulai percobaan.