P3GTK - Imam Arie Budiyanto, S.Pd.SD., M.Pd., adalah satu dari 2.800 peserta Angkatan 1 Pendidikan Guru Penggerak yang akan menuntaskan pendidikan pada bulan Juli 2021. Ia bukan sekadar ikut-ikutan seleksi. “Saya ikut Program Guru Penggerak (PGP) tidak lain dan tidak bukan untuk memperluas zona nyaman saya dalam bidang pendidikan, terutama dalam hal mendidik dan mengajar siswa. Saya yakin Pendidikan Guru Penggerak dapat mewadahi keinginan saya untuk mengembangkan kemampuan diri,” ujar guru SD Negeri Jenang 02, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Arie, sapaan akrabnya, sangat senang mendapatkan banyak teman sekaligus pengalaman baru selama mengikuti PGP. “Ini menarik karena saya bisa bertemu dan berkumpul dengan rekan-rekan Calon Guru Penggerak (CGP) dari kecamatan lain,” cerita Arie. “Lewat lokakarya, saya juga mendapatkan banyak ilmu baru dari aksi nyata yang sudah mereka lakukan di sekolah.”
Ragam modul PGP rupanya jauh dari apa yang dibayangkan Arie. Menurutnya, materi PGP bukan sekadar konsep dalam mendidik dan mengajar siswa. Lebih dari itu, ada banyak materi yang begitu penting yang tak ia dapatkan sebelumnya. “Saya mendapatkan materi kepemimpinan pembelajaran dalam pengembangan sekolah, di mana materi ini sama sekali tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah,” Arie menjelaskan.
Dampak Nyata PGP
Dampak PGP sendiri tak hanya dirasakan Arie sebagai tenaga pengajar. Ia juga mendapatkan pengetahuan akan metode pembelajaran yang sangat bervariatif usai mengikuti PGP, meningkatkan motivasi anak-anak dalam belajar. “Lebih mudah dalam menuntun anak-anak didik saya untuk mengembangkan kodrat alamiah yang dimilikinya guna kecakapan hidup di masa yang akan datang baik secara lahir maupun batin,” tutur Arie.
Lewat pembelajaran yang berpihak pada anak serta lebih mengedepankan pembelajaran yang berdiferensiasi, memicu siswa semakin aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran baik itu di kelas daring maupun luring.
Menghidupkan Dunia Pendidikan
Arie berharap, program PGP semakin meluas ke seluruh penjuru daerah di Indonesia. Melahirkan guru-guru penggerak baru yang memang benar-benar memiliki niat mulia. Guru yang bukan sekadar mencari penghidupan di dunia pendidikan, tetapi berkeinginan mulia untuk menghidupkan dunia pendidikan di Indonesia. “Membuat pendidikan di Indonesia menjadi lebih hidup, lebih maju, dan lebih berkembang,” ucapnya.
Sebagaimana pengalamannya, PGP merupakan wadah yang tepat bagi para guru yang memimpikan pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. Untuk itu, Arie mengajak kepada seluruh pejuang pendidikan bangsa agar turut serta mewarnai masa depan pendidikan Indonesia lebih baik lewat PGP.
“Jangan ragu dan jangan takut untuk mendaftarkan diri kalian dalam program PGP ini. Kami CGP Angkatan 1 sangat mengharapkan kalian para guru-guru hebat untuk ikut dalam kegiatan Program PGP ini,” ajak Arie.
Sementara itu, bagi para CGP yang sedang mengikuti pendidikan, teruslah semangat. Kesabaran yang diberikan hari ini akan sangat berharga di masa depan. “Mari bersama kita jadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju dan lebih bergairah dengan profil Pelajar Pancasila sebagai jati dirinya,” papar Arie. (Dzaky F. Surapranata/Evaluasi dan Pelaporan)