Berita

Inovasi Jalan Keluar dari Permasalah Pembelajaran

thumbnail_berita

pria peraih sepuluh terbaik kategori Kepala Sekolah SD Inspiratif 2022

KSPSTK - Untuk mengubah kualitas pendidikan Indonesia lebih baik tidak bisa dilakukan sendiri, perlu bergerak bersama-sama.

Demikian disampaikan Galih Suci Pratama, Kepala Sekolah SDN 3 Sadeng, Kota Semarang, Jawa Tengah, salah satu peserta Apresiasi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Inspiratif 2022 saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta, Jumat (25/11). 

Dia mengatakan bahwa setiap satuan pendidikan pasti menghadapi masalah. Dan masalah akan menemukan jalan keluarnya jika inovasi terus dilakukan. 

Inovasi yang serentak dilakukan oleh semua satuan pendidikan di Indonesia akan membawa pendidikan semakin cerah. Sehingga mimpi mewujdukan Merdeka Belajar pun akan benar-bener terwujud. 

“Tema HGN 2022 sudah sangat tepat. Dengan serentak melakukan inovasi maka transformasi pendidikan akan lebih cepat dalam rangka mewujudkan merdeka belajar,” ujar pria peraih sepuluh terbaik kategori Kepala Sekolah SD Inspiratif 2022 ini. 

Menurutnya kegiatan seperti ini sangat penting untuk  dilakukan setiap tahunnya. Ini merupakan bahagian dari  bentuk apresiasi kepada para guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah yang tidak bosan-bosannya melakukan inovasi dalam menjalankan tugasnya. 

“Kegiatan ini sangat penting dilakukan. Dan tetap dijalankan di tahun-tahun selanjutnya. Ini bagian dari  melihat peta bagaimana capaian Inovasi, dan semua akan menjadi satu rumusan nanti bagaimana setiap sekolah menuju Merdeka Belajar,” ujarnya. 

Sebagai Kepala Sekolah dirinya tidak pernah berhenti berusaha bagaimana iklim pembelajaran berjalan dengan baik. Upaya yang dilakukan adalah dengan menginisiasi lahirnya aplikasi potensi lokal. 

Dia menjelaskan lahirnya aplikasi ini karena melihat proses pemberlajaran di sekolah tidak begitu jauh dengan proses pembelajaran yang ada di masyarakat.  Dan aplikasi inilah bertujuan untuk menyatukannya. 

Dia menjelaskan dalam aplikasi potensi lokal ini terdapat asesmen diagnotis non kognitif. Dalam fitur ini memastikan setiap guru untuk melakukan asesmen awal sebagai dasar melakukan pembelajaran berdiferensiasi. 

“Di asesmen awal ini  guru akan melakukan tes berkaitan dengan gaya belajar dan kecerdasan majemuk,”ujarnya. 

“Gaya belajar, proses pemberlajarannya diarahkan pada gaya belajar anak-anak dan kecerdasan majemuk berkaitan dengan bekat dan minat siswa,” tambahnya menjelaskan. 

Selain itu, dia menjelaskan dalam aplikasi tersbebut juga memiliki fitur lain, pihaknya memilih 10 potensi yang patut dikembangkan di Gunung Patih. Dan pembelajaran/projek di dalam pembelajaran ini diharapkan para guru memperkenalkan kepada peserta didik potensi yang ada di lingkungan sekitar mereka. 

“Kami ajak anak-anak ke peternakan sapi. Kami juga mengajak anak-anak berkunjung ke kebun jagung Kristal yang ada di Kecamatan Sadeng,” katanya. 

Lebih lanjut dia menambahkan dalam aplikasi tersebut juga terdapat fitur media Car-V.  Melalui fitur ini guru diajak untuk memanfaatkan teknologi ini dengan baik dalam proses pembeljaran. 

“Dalam kelas kami sudah memasang beberapa  barcode/maker tergantung dari pembelajaran yang dilakukan. Selanjutnya siswa atau guru bisa praktik langsung menggunakan media tersebut,” ujarnya. 

Selain itu juga ada tentang pembelajaran yang berkaitan dengan materi pembelajaran, video, galeri produk dan wawasan nusantara tentang nasionalisme anak. 

“Ada fitur lainnya yang menurut kami penting dalam membantu guru melakukan pembelajaran berdiferensiasi yang harapan kami bisa mencapai pengembangan bakat dan minat siswa,”katanya. 

Dia mengakui bahwa aplikasi ini belum sempurna. Namun, dia merasa senang sudah bisa melakukan inovasi ini dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi. “Nanti dalam prosesnya kami akan terus berusaha menyempurnakan praktik baik ini,” tutupnya.

#apresiasikspsinspiratif2022, #ditkspstk, #harigurunasional, #kepalasekolah, #pengawassekolah, #ditkspstk
INFO KSPSTK
QnA!