KSPSTK - Sejak dirilisnya rapor pendidikan sebagai dasar perencanaan berbasis data, satuan pendidikan dapat merefleksi dan membenahi indikator yang perlu ditingkatkan. Berdasarkan hasil refleksi, ada beberapa indikator yang perlu dibenahi di SMP Negeri 3 Satu Atap Sejangkung. Indikator yang termasuk 5 (lima) prioritas bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah, yaitu: literasi, numerasi, karakter, iklim keamanan sekolah dan iklim kebhinekaan. Pada karakter, dimensi yang masih perlu ditingkatkan yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. Peserta didik masih perlu memiliki kesadaran akan pentingnya berakhlak baik pada sesama manusia, alam, dan negara, serta sudah menerapkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga perlu dibenahi dalam kegiatan pembiasaan untuk menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila.
Selain nilai rapor pendidikan pada indikator karakter masih perlu ditingkatkan, berdasarkan evaluasi visitasi dari tim penilai akreditasi sekolah tahun 2022. Peserta didik yang diwawancara masih lemah dalam kemampuan berkomunikasi. Masalah yang dihadapi di SMP Negeri 3 Satu Atap Sejangkung yaitu bagaimana melatih siswa dalam kemampuan berkomunikasi dalam pembiasaan kegiatan di sekolah. Kepala sekolah sebagai pemimpin melakukan refleksi bersama guru dan tenaga kependidikan. Program yang akan dilaksanakan sesuai kesepakatan rapat, ada program lanjutan yang sebelumnya telah berjalan dan program baru berdasarkan refleksi rapor pendidikan.
Program pembiasaan yang telah berjalan di SMP Negeri 3 Satu Atap Sejangkung selalu dievaluasi untuk perbaikan kedepannya. Seperti literasi membaca Al Qur’an, pramuka dan Penegakkan Disiplin Murid (GADISMU) yang terus dimonitoring demi ketercapaian program. Program baru yang dilaksanakan di awal tahun pelajaran seperti Sarapan Pagi Sehat Sebulan Sekali (SAPA SEHAT), Satu Hari Tiga Kebaikan (SATRIA BAIK) dan Literasi Sabtu Pagi (LISAPA) menjadi program unggulan pembiasaan siswa di sekolah. Setiap program ditunjuk satu guru sebagai koordinator yang selalu berkoordinasi dengan kepala sekolah. Bila memungkinkan memang setiap guru harus menjadi koordinator program di sekolah untuk memperkuat profil pelajar pancasila.
Tantangan bagi kepala sekolah bagaimana membuat program kegiatan di sekolah berdasarkan refleksi akar masalah yang perlu dibenahi sesuai dengan kemampuan sekolah. Program pembiasaan yang dibuat untuk melatih seluruh siswa semua jenjang, kelas VII hingga kelas IX. Berdasarkan hasil rapat bersama guru dan tenaga kependidikan, semua sepakat untuk melaksanakan program SATu haRI tigA keBAIKan (SATRIA BAIK). Program SATRIA BAIK diharapkan dapat melatih keterampilan berkomunikasi siswa sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya berakhlak baik pada sesama manusia, alam, dan negara, serta sudah menerapkannya dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Tantangan bagi siswa, bagaimana melatih komunikasi apa yang telah dilakukan di rumah maupun di sekolah dan secara jujur melaporkan secara lisan. Sementara guru dan kepala sekolah juga sebagai bahan refleksi dan pengingat diri, kebaikan apa yang telah dilakukan setiap hari.
Pada awalnya program SATRIA BAIK memang mendapatkan kesulitan, bagaimana cara mengukur ketercapaian program. Bagaimana menentukan indikator keberhasilan program. Apakah program berjalan secara terus menerus setiap hari seperti literasi membaca Al Qur’an. Kesepakatan bersama untuk program SATRIA BAIK akan berakhir apabila nama siswa yang sama masuk dalam nominasi 10 terbanyak melakukan kebaikan setiap hari.
Aksi
Program SATRIA BAIK dilaksanakan dengan melaporkan kebaikan yang telah dilakukan terhadap diri sendiri, sesama teman, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar. Siswa menyampaikan kebaikan yang telah dilakukan setiap hari melalui voice note WhatsApp grup kelas yang telah dibuat. Setiap voice note yang dikirimkan siswa diberi keterangan berapa kebaikan yang telah dilakukan. Koordinator program SATRIA BAIK mengecek setiap voice note yang masuk lalu mendata siswa yang paling banyak melakukan kebaikan. Setiap hari akan ada 10 siswa terbanyak dalam melakukan kebaikan dan diumumkan melalui infografis yang diunggah ke media sosial. Setiap hari siswa yang masuk dalam top ten berbeda-beda sehingga seluruh siswa berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan.
Pelaksanaan SATRIA BAIK juga dimonitoring oleh ketua kelas, siswa yang sudah mengirim voice note di absen lalu dilaporkan kepada kepala sekolah untuk direkap. Di akhir semester, setiap siswa yang masuk top ten setiap hari terpilih 10 (sepuluh) terbaik yang secara konsisten melakukan kebaikan terbanyak akan diberi apresiasi berupa sertifikat penghargaan, hadiah dan selempang SATRIA BAIK.
Contoh kegiatan harian siswa yang dilaporkan, antara lain: merapikan tempat tidur, membantu orang tua mencuci piring, mengepel lantai, mencuci pakaian, shalat/ibadah, mengaji, menyiram tanaman, membantu teman, memberi makan hewan peliharaan, dan lain-lain. Bagi siswa yang sudah terbiasa, kebaikan yang dilakukan sudah sering dilakukan. Namun bagi siswa yang belum terbiasa akan terpacu untuk terus melakukan kebaikan. Kebaikan yang diminta memang paling sedikit 3 (tiga) kebaikan, jika lebih akan lebih baik.
Refleksi
Program SATRIA BAIK diluncurkan pada tanggal 1 September 2022 berakhir sampai November 2022. Selama kegiatan dan dilakukan monitoring serta evaluasi program, kendala yang dihadapi yaitu ada beberapa siswa yang belum memiliki nomor WhatsApp dan masih meminjam HP orang tua. Ada saran dari guru untuk menggunakan google form dalam mengirimkan kebaikan yang telah dilakukan dengan mengisi form. Hal ini menjadi kendala baru bagi siswa karena harus merekam suara terlebih dahulu baru dikirim melalui google form. Sementara jika menggunakan voice note melalui aplikasi WhatsApp lebih praktis. Sesuai dengan capaian yang diharapkan berupa kebaikan terhadap sesama, keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitar sekaligus melatih keterampilan komunikasi verbal siswa.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi program SATRIA BAIK, pada bulan ke 3 di November disepakati sebagai akhir program. Sesuai indikator keberhasilan program, pada bulan ke 3 sudah ditemukan nama siswa yang sama masuk menjadi 10 terbanyak (top ten) melakukan kebaikan. Dilanjutkan dengan memilih top ten siswa dalam melakukan kebaikan secara konsisten selama 3 bulan. Siswa terbaik diberikan apresiasi mendapatkan piagam penghargaan, hadiah dan selempang SATRIA BAIK.
Setelah program SATRIA BAIK, dilanjutkan semester berikutnya tahun 2023 program LISAPA (Literasi Sabtu Pagi). LISAPA juga bentuk pembiasaan siswa dalam melatih keterampilan berkomunikasi verbal dan non verbal. Menyampaikan kembali buku yang telah dibaca secara langsung di hadapan seluruh siswa serta ditulis pada kertas post-it. Di akhir program tetap akan diapresiasi dalam bentuk piagam perhargaan, hadiah dan selempang bertuliskan Duta Literasi SMP Negeri 3 Satu Atap Sejangkung.
Selain LISAPA, tahun 2023 sedang berjalan program story telling di media sosial. Story telling dalam bentuk cerita yang menjelaskan gambar/foto yang diambil dari aktivitas maupun lingkungan sekolah. Siswa membuat story telling di Facebook maupun Instagram dengan menandai media sosial sekolah serta memberi hastag #SMPN3SatapSejangkung. Khusus guru juga membuat story telling praktik baik pembelajaran setiap minggu. Upaya ini dilakukan untuk melatih keterampilan komunikasi guru dan siswa serta keterampilan literasi.
Sejak program SATRIA BAIK maupun program yang lain dipublikasikan di media sosial, banyak rekan kepala sekolah maupun guru dari sekolah lain tertarik dan terinspirasi untuk membuat program serupa. Lewat program sekolah, SMP Negeri 3 Satu Atap Sejangkung terus berbagi praktik baik melalui media sosial. Hal ini dilakukan untuk promosi dan rekam jejak digital sekolah afirmasi di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat.
Jaka Afriana, M.Pd.
Kepala SMP Negeri 3 Satu Atap Sejangkung
Kalimantan Barat