KSPSTK - Banyak cara yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik pada sekolah yang dipimpinnya. Salah satunya dengan melakukan inovasi yang mendukung proses pembelajaran. Inovasi-inovasi yang dihadirkan dalam proses pembelajaran tentu harus sejalan dengan tuntutan Pendidikan bagi generasi Z. Siapakah generasi Z ini? Mereka umumnya terlahir pada rentang tahun 1997 sampai dengan 2010. Bila kita ambil lima kelahiran tahun terakhir saja, merekalah yang saat ini menduduki usia pelajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah menengah Atas.
Generasi ini begitu kental dengan penggunaan Gadget/smartphone yang menghiasi kehidupan mereka sehari-hari. Seiring dengan kondisi tersebut perkembangan teknologi dan informasi (IT) juga begitu signifikan dan sangat pesat. Keadaan ini yang harus dipahami oleh kepala sekolah, agar mampu menghadirkan layanan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan yang ada bagi peserta didik.
Melihat kenyataan tersebut, kepala sekolah harus mampu menghadirkan kepemimpinan yang dapat melayani kebutuhan peserta didiknya sesuai dengan kondisi yang ada. Selain itu kepala sekolah juga harus mampu mendorong guru-gurunya dalam penguasaan teknologi dan informasi untuk mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan mampu menghadirkan lingkungan yang nyaman serta inklusif.
Hal ini sejalan dengan tuntutan Permendikbud Ristek no 40 Tahun 2021, pasal 12 yang menyebut bahwa Kepala Sekolah untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru & tenaga kependidikan, didalamnya harus mampu; a). mengembangkan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik; b). mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan inklusif; c). membangun budaya refleksi dalam pengembangan warga satuan pendidikan dan pengelolaan program satuan pendidikan; dan d). meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
Saat penulis membuka kembali permendikbud no 13 tahun 2007, dalam kompetensi kewirausahaan seorang kepala sekolah juga dituntut dapat menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah atau madrasah yang dipimpinnya. Inilah landasan mengapa kepala sekolah harus mampu menghadirkan inovasi untuk mendukung proses pembelajaran dan mengawal kemajuan sekolah yang dipimpinnya.
Inovasi - inovasi yang diciptakan oleh sekolah selain untuk menunjang proses pembelajaran yang ada, dapat juga diikutkan dalam ajang lomba yang dilaksanakan oleh beberapa kementrian, sebut saja ada ajang Innovatif Government Award (IGA) yang dilaksanakan oleh Kementrian Dalam Negeri (kemendagri) dan Ada pula Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang digawangi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Inovasi yang diciptakan disekolah adalah bagian dari pelayanan publik yang sangat relevan dengan dua kompetisi yang di adakan oleh Kemendagri dan Kementrian PANRB.
Gambar1. Penulis dengan banner inovasi-inovasi yang dimiliki di SMPN 5 Kota Mojokerto
Penulis selaku kepala SMPN 5 Kota Mojokerto, mencoba berbagi pengalaman terkait dengan inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam mengawal proses pembelajaran sekaligus mengikutkannya dalam kompetisi pelayanan publik. Pertama, inovasi yang kami ciptakan Bernama BRANTAS TUNTAS, akronim dari Berita Terkini Anak di Sekolah Orang Tua Tenang nyaman dan Puas.
Inovasi ini berupa Aplikasi berbasis Playstore untuk memfasilitasi orang tua/walimurid dalam memantau perkembangan pembelajaran dan aktivitas anak mereka saat berada di sekolah. Brantas Tuntas memiliki 6 fitur yang terdiri atas; 1) Kehadiran Peserta didik, 2) Penilaian /Asesmen, 3) Konsultasi Belajar, 4) Kegiatan Akademik dan ektrakokurikuler, 5) Diskusi Warga Sekolah, dan 6) Galeri Sekolah yang berisi foto kegiatan teraktual yang dilaksanakan oleh sekolah.
Brantas Tuntas terlahir pada tahun 2020 dari pengembangan Learning Management System (LMS) yang dimiliki sekolah, dan sampai akhir 2022 sudah diikutkan dalam ajang kompetisi berjenjang di KIPP tingkat Kota, propinsi dan Puncaknya mendapatkan penghargaan di dua kementrian. Di tahun 2021 saat kemendikbudristek Menyelenggarakan Apresiasi Kepala sekolah Inspiratif 2021, Brantas Tuntas mendapat penghargaan 5 terbaik nasional, sedangkan pada tahun 2022 mendapatkan penghargaan terbaik pertama nasional di kemendagri melalui ajang Inovatif Government Award (IGA) 2022.
Tema yang diangkat saat Apresiasi Kepala Sekolah 2021 adalah adanya learning loss dalam pembelajaran saat terjadi Pandemi. Untuk itu judul yang penulis tawarkan adalah “Penggunaan Aplikasi BRANTAS TUNTAS dalam Pembelajaran Daring dan PTMT untuk Menekan Learning Loss di SMPN 5 Kota Mojokerto”. Inovasi yang kami gunakan di SMPN 5 Mojokerto ini benar-benar menjadi jalan bagi sekolah dan orang tua untuk memantau sejauh mana proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan efektif. Dan sampai saat ini setelah pandemi mulai mereda, Aplikasi brantas tuntas tetap kami gunakan dalam presensi aktual berbasis GPS yang mengetahui secara real time posisi peserta didik saat presensi menggunakan Gadget/smartphone yang sudah terinstal Aplikasi Brantas Tuntas.
Sementara dalam Ajang IGA 2022, Brantas tuntas dipaparkan secara langsung oleh Ibu Walikota Mojokerto di kemendagri, kemudian dilaksanakan verifikasi lapangan oleh Tim Juri dari kemendagri yang mendatangi langsung SMPN 5 Kota Mojokerto. Hasil dari kolaborasi penilaian paparan pimpinan daerah dan hasil verifikasi lapangan serta akumulasi inovasi yang dimiliki Pemerintahan kota Mojokerto dengan indeks kematangan yang baik, menempatkan Kota Mojokerto mendapatkan penghargaan Kota Terinovatif peringkat pertama secara Nasional. Tentu kondisi ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi warga sekolah sebab SMPN 5 Kota Mojokerto turut andil dalam menghantarkan Kota Mojokerto diposisi paling puncak di ajang bergengsi Inovatif Government Award 2022.
Gambar2. Presentasi Walikota Mojokerto dihadapan Juri IGA 2022 didampingi inovator KS SMP Negeri 5 Kota Mojokerto
Bila flashback sebentar tentang capaian inovasi Brantas Tuntas yang dapat penghargaan secara beruntun di tahun 2021 dan 2022, disaat yang sama Tim Inovasi SMPN 5 Mojokerto tidak terus berhenti dan mencukupkan diri dengan apa yang sudah dimiliki. Permasalahan dan tantangan berbeda muncul di tahun 2022 awal saat sekolah penulis menggunakan kurikulum merdeka secara mandiri, dengan pilihan mandiri berubah.
Dalam kurikulum merdeka tantangan yang dihadapi oleh guru-guru adalah pembelajaran berdiferensiasi yang dirasa belum familiar, serta adanya asesmen diagostik yang bagi Sebagian besar guru itu menjadi permasalahan karena waktu guru banyak tersita habis hanya untuk menyiapkan asesmen diagnostik sebelum masuk pada pembelajaran berdiferensiasi. Dari banyaknya keluhan guru dan kondisi yang dirasa banyak waktu tersita dengan menyiapkan asesmen diaknostik secara manual dibuatlah inovasi bernama ADI PINTAR akronim dari Asesmen Diagnostik dan Penilaian Terpadu Hasil Belajar.
Gambar3. Siswa SMP Negeri 5 Kota Mojokerto menjelaskan Aplikasi Adi Pintar
Aplikasi Adi Pintar ini merupakan pengembangan dari e-learning yang sudah dimiliki oleh SMPN 5, yang dapat memotret capaian kompetensi peserta didik di awal pembelajaran dan mengetahui gaya belajar, karakter serta minat peserta didik sebelum masuk dalam proses pembelajaran berdiferensiasi. Dengan adanya Aplikasi adi pintar ini guru lebih siap dalam proses pembelajaran dikelas tanpa direpotkan lagi dengan asesmen awal sebelum masuk ke dalam proses pembelajaran. Selain itu aplikasi ini dapat juga digunakan untuk penilaian sumatif akhir materi untuk mengetahui sejauh mana capaian hasil belajar yang selama ini telah dilaksanakan.
Di bulan November 2022, Inovasi Adi Pintar ini penulis ikutkan dalam Apresiasi kepala sekolah Inspiratif 2022. Dan Alhamdulillah, dalam kegiatan tersebut penulis mendapatkan kembali penghargaan sebagai Kepala sekolah Inspiratif 2022 sebagai 5 besar terbaik nasional. Di tahun 2023 tampaknya Aplikasi adi pintar akan mengikuti jejak pendahulunya Brantas Tuntas untuk diikutkan dalam ajang IGA 2023.
Inilah upaya penulis dalam mengawal kemajuan sekolah dengan menciptakan inovasi-inovasi yang tentunya dapat mendukung proses pembelajaran bagi peserta didik yang ada di sekolah. Para pembaca dapat juga melakukan itu semua, dengan memulai dari permasalah-permasalah sederhana yang ada di sekolah. Inovasi yang akan diciptakan tidak harus baru, bisa melalui proses ATM; Amati, Tiru dan Modifikasi. Bahkan boleh lho…mereplikasi punya penulis. Dan penulis dengan senang hati akan membantu dan mendampingi untuk berproses menciptakan inovasi di sekolah yang bapak ibu pimpin. Bismillah…selama untuk kebaikan dan berbagi manfaat mari kita kerjakan….!!!
Nono Purnomo, S.Pd., M.Pd.
KS SMP Negeri 5 Kota Mojokerto