KSPSTK - "Si Buta Lari" menjadi inovasi nyata yang dilakukan oleh Aryayu Enny Wahyu S.Pd.Gr., M.M. Inov. Inovasi ini pun Aryayu hadirkan pada Apresiasi Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Tahun 2023.
Kepala TK IT Taamasa Kabupaten Sumbawa ini menjelaskan tentang budaya yang dilakukan di satuan pendidikannya 30 menit sebelum masuk kegiatan intrakurikuler.
“Karya saya adalah Si Buta Lari, jadi ini adalah budaya di TK saya 30 menit sebelum masuk kegiatan intra, kami biasakan dari Senin hingga Jumat ada kegiatan ini,” jelasnya, Rabu (22/11) di Ballroom Puri Agung Hotel Sahid Jaya.
“Si Buta Lari itu sendiri terdiri dari Sencara yaitu Senin Upacara, lalu Selasa Semarak yaitu Selasa Permainan Rakyat, di mana anak-anak kita kenalkan permainan khas Sumbawa, jadi mereka tidak hanya fokus pada permainan yang ada di gawai saja. Murid-murid harus kenal dengan permainan rakyat juga,” tambahnya.
Ia pun menjelaskan bahwa di hari Rabu ada kegiatan bertajuk Ramidu yaitu Rabu Minum Madu.
“Kenapa madu? Karena Sumbawa merupakan daerah penghasil madu. Jangan sampai suatu hal yang melimpah di Sumbawa tidak dimanfaatkan oleh anak-anak ini,” ungkapnya.
Kepala TK yang mengikuti kategori Kepala TK Inovatif ini pun menjelaskan bahwa di setiap hari Kamis ada kegiatan yang melibatkan orang tua yaitu Mis Batutir.
“Mis Batutir adalah Kamis Bunda Ayah Bertutur dan Bercerita. Jadi pelibatan orang tua di dalam kelas untuk membacakan buku cerita kepada murid-murid,” jelasnya.
Terkait dengan kegiatan di hari Kamis ini, ia menjelaskan bahwa kolaborasi dengan orang tua ini tercipta ketika mengenalkan visi, misi, serta program sekolah pada saat awal tahun pelajaran.
“Jadi di awal tahun pelajaran, kami mengundang orang tua murid untuk mengenalkan visi, misi dan, program sekolah. Di sana, ada MoU antara sekolah dengan orang tua untuk terlibat dalam semua program yang kami adakan. Dan mereka setuju dan mendukung sepenuh hati. Jadi nanti, guru kelas masing-masing sudah menyusun jadwal untuk orang tua siapa yang akan bercerita pada minggu ini, begitu juga untuk minggu-minggu berikutnya. Mereka bebas untuk membacakan cerita dari buku yang di perpustakaan atau bawa sendiri dari rumah,” jelasnya.
Dan untuk hari Jumat, Aryayu menjelaskan tentang shalat dhuha, mengaji, dan berinfak. “Jumat ada “Judhuzifak”. Jumat, Shalah Dhuha, Mengaji, dan Berinfak. Untuk infak, selain dengan uang, itu juga bergantian, semisal di minggu ini berinfak uang, minggu depan dengan beras karena ini juga mendukung program sekolah yaitu Sanak Selaras, Satu Anak Satu Gelas Beras,” ungkapnya.
Apresiasi KSPSTK Tahun 2023 ini memberi pengalaman baru bagi Aryayu. TIdak hanya pengalaman, ia pun bercerita tentang bagaimana apresiasi ini menjadi sebuah penghargaan bagi dirinya dan rekan-rekan yang lain.
“Apresiasi ini sungguh merupakan sebuah penghargaan bagi kami, terutama bagi kami yang berasal daerah-daerah jauh dari ibu kota. Jadi memilih orang-orang terbaik melalui karya itu adalah sebuah penghormatan dan penghargaan bagi kami. Di samping itu, kami bisa bertukar praktik baik sesama kepala sekolah yang tentunya merupakan sebuah kolaborasi yang baik untuk kemajuan pendidikan di Indonesia,” ucapnya.
“Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar” menjadi tema untuk Hari Guru Nasional tahun 2023. Ia pun memberikan padangan bagaimana ia memaknai tema tersebut.
“Memang Merdeka Belajar itu adalah kita memberikan kebebasan kepada anak, terutama di PAUD, memberikan kemerdekaan belajar bagi anak usia dini dengan memberikan sepenuhnya pembelajaran itu berpusat pada anak. Kemudian bagaimana anak belajar sesuai bakat dan minatnya, guru hanya sebagai fasilitator saja, jadi tidak mendikte anak biarkan mereka berkembang sesuai minatnya,” tutur Aryayu.
Program-program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pun mendapat sorotan dari Aryayu sebagai kepala sekolah terutama mengenai Platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Selama ini yang saya rasakan di daerah itu, guru-guru mengandalkan diklat-diklat yang diadakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Jadi mereka hanya menunggu, menunggu diundang. Kalau tidak diundang ya tidak belajar. Dengan adanya PMM ini, siapa pun di mana pun, punya kans besar untuk belajar apa pun segala macam ilmu yang ada di dalamnya. Yang penting mau dan fokus untuk membaca serta menonton video yang ada pada Aksi Nyata. Ilmu yang melimpah bisa didapat dari situ,” ungkap Aryayu.
Tak lupa, ia juga mengungkapkan kebanggaannya dapat bertemu dengan kepala sekolah, pengawas sekolah serta tenaga kependidikan hebat se-Indonesia. “Saya bisa belajar dari mereka, sharing, dan lain-lain. Yang baik akan saya implementasikan di daerah saya. Dan untuk yang belum bisa ikut pada tahun ini, ada kesempatan di tahun depan, jangan putus asa dan menyerah karena kesempatan ada setiap tahunnya. Jangan tunggu sampai tua! Ayo bergerak!,” tutupnya dengan penuh semangat.